14 Gunungan Meriahkan Kirab Mangkubumen
Namun tak hanya gunungan yang dikirab, melainkan juga potensi budaya masyarakat ikut serta dalam kegiatan itu. Sebut saja ketoprak, karawitan, musik keroncong maupun sanggar tari.
“Gebyar budaya ini baru pertama kali digelar dan sudah tertinggal oleh daerah lain. Sebenarnya di sini banyak potensi yang dimiliki masyarakat tapi belum terlihat. Makanya lewat acara ini kami tonjolkan dan angkat semua,” ujar Ketua Kirab Gebyar Budaya Kelurahan Mangkubemen, KRT Wasiguno Adi Nagoro saat ditemui di sela-sela kegiatan.
Sementara Lurah Mangkubumen, Agung Wijayanto menyatakan kegiatan ini untuk melestarikan dan menjaga budaya kearifan lokal yang dimiliki. “Kami ingin mendorong warga yang punya potensi dan kami akan menggali itu lewat kegiatan ini,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kirab dilakukan sesuai potensi warga masing-masing. Misalnya warga di RW I, sebagian besar warganya berjualan wedangan maka hasil wedangan itu yang dibuat tumpengan. Jadi tidak ditentukan panitia melainkan sesuai potensi yang dimiliki warga. “Kami juga berharap warga tidak meninggalkan sejarah dan budayanya. Dengan nama Mangkubunen yang berasal dari Mahapatih Mangkubumi kesannya besar. Dengan nama yang besar ini kenapa warga tidak bisa menampilkan potensi yanhg besar juga,” pungkasnya.
Ari Welianto
source: joglosemar.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami sangat berterima kasih atas Sumbangsih Anda.
Isi dan Materi Sumbangan , kami mohon disesuaikan INFO seputar Warga pada UMUMNYA.